Selasa, 03 Juni 2014
PERAN BUDAYA ORGANISASI (BO) DALAM MENINGKATKAN KINERJA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting dalam pengelolaan suatu organisasi, oleh karena itu diperlukan pengelolaan yang baik demi kelangsungan hidup organisasi. Kekuatan sumber daya manusia dibentuk oleh sifat dan karakter yang melekat pada masing-masing individu serta lingkungannya. Organisasi yang tumbuh dan berkembang akan menitik beratkan perhatiannya pada sumber daya manusia guna menjalankan fungsinya dengan optimal khususnya menghadapi dinamika perubahan lingkungan yang terjadi. Dengan demikian kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral dari para pelaku organisasi disemua tingkat pekerjaan sangat dibutuhkan.
Cara kerja di setiap organisasi senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan yang semakin canggih. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
ilmu teknologi begitu cepat meningkat. Berbagai cara ditempuh oleh perusahaanperusahaan agar dapat bertahan dan berkembang dalam proses operasinya. Bagi para pemimpin harus dapat mencari solusi dalam menghadapi berbagai hambatan dan masalah yang muncul seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian budaya organisasi
2. Pengertian kinerja
3. Peran budaya organisasi terhadap peningkatan kinerja
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI
Dalam buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.
•Budaya organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam menyelesaikan sesuatu.
•Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya.
•Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.
•Budaya adalah keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dipegang dan ada dalam sebuah organisasi.
B.PENGERTIAN KINERJA
Menurut Mangkunegara, Anwar Prabu, kinerja diartikan sebagai ”Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”
C. PERANAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
Bahwa keberhasilan dalam pembentukan budaya organisai yang sesuai dengan kondisi saat ini tergantung pada peran pemimpin dalam mengkoordinasi,menggerakkan, dan menyelaraskan semua sumber daya manusia yang ada dilembaga tersebut.
Di samping itu lembaga organisasi yang mampu meningkatkan kinerja organisasi harus sanggup memperhatikan kepentingan para anggotanya dan juga iklim yang menunjang serta di barengi dengan kepemimpinan yang membawa perubahan yang berkelanjutan.Dan juga perilaku pemimpin yang beroreantasi prestasi.
Menurut House dan Dessler adalah suatu tindakan pemimpin yang mempengaruhi persepsi, motivasi bawahan dan sebagai bawahan mereka puas terhadap tindakan pemimpin
tersebut.Dengan demikian, pola perilaku kepemimpinan orientasinya bias diartikan sebagai bentuk tingkah laku atau merupakan seperangkat tindakan pemimpin dalam mempengaruhi persepsi, motivasi pengikut (anggota) dalam melaksanakan tugas organisasi dalam mencapai prestasi kerja pada khususnya dan tujuan organisasi pada umumnya.Ketika pemimpin menginginkan sutau kondisi yang bagus (peningkatan kinerja) di suatu organisasi pendidikan, maka untuk mencapai tujuan pemimpin harus menciptakan budaya yang dirancang untuk pengimplementasikannya.
Budaya organisasi merupakan arah atau landasan untuk berlangsungnya proses
pelaksanaan organisasi secara efektif da efisien. Dengan kata lain budaya organisasi berperan dalam menentukan struktur dan berbagai sistem operasional di sebuah lembaga yang membuahkan norma, nilai, keyakinan dalam bersikap dan berprilaku anggota atau warga organisasi dalam hal ini budaya organisasi berperan sebagai penggerak dan pengontrol pada kinerja organisasi dalam menyesuaikan atau beradaptasi terhadap kondisi lingkungan.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas perlu di tekankan bahwa disisi lain suatu organisasi itu harus mempunyai budaya organisasi yang kuat sampai berakar, sehingga mengakibatkan sulit untuk diubah. Budaya yang kuat dapat di ketahui apabila:
1. Nilai-niali budaya organisasi di anut secara bersama oleh seluuh pimpinan dan
anggota organisasi.
2. Nilai-nilai budaya mempengaruhi perilaku pemimpin dan anggota organisasi.
3. Membangkitkan semangat perilaku pimpinan dan anggota organisasi.
4. Resisten (kuat) terhadap tantangan eksternal dan internal.
5. Mempuyai sistem peraturan formal dan informal.
6. Mempunyai koordinasi dan kontrol perilaku.
Atas dasar-dasar diatas budaya organisasi yang kuat didefinisikan sebagai budaya, yang nilai-nilainya baik formal maupun non formal dianut secara bersama dan berpengaruh positif terhadap perilaku dan kinerja pimpinan dan anggota orgsnisasi sehingga kuat dalam menghadapi tantangan eksternal dan internal. Nilai-nilai budaya dapat diterjemahkan sebagai filosofi usaha, asumsi dasar, slogan/moto organisasi, tujuan umum organisasi dan prinsip-prinsip yang menjelaskan usaha. Nilai-nilai tersebut apabila di anut dan dilaksanakan secara
bersama oleh pemimpin dan anggota dapat memperkuat budaya organisasi.Jadi budaya organisasi yang “baik” harus fleksibel dan adaptable sehingga dapat mendukung dalam menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Dan perlu di ketahui bahwa budaya organisasi yang baik tidak timbul dan tumbuh dengan sendirinya, melainkan dengan sadar di tanamkam dan di tumbuhkan, dan juga membutuhkan waktu (proses).Seperti yang dikatakan oleh Umar Nimran bahwa budaya organisasi harus:
1. Dipelajari.
2. Dimiliki bersama.
3. Diwariskan darigenerasi ke ganerasi.
Hal tersebut juga di perkuat oleh hasil penelitian yang di lakukan oleh Amerika Serikat. Menyatakan bahwa budaya organisasi yang “sehat” korelasi yang tinggi dengan:
1. sikap dan motivasi kerja anggota
. 2. produktifitas dan kepuasan kerja.
3. Prestasi dan motivasi anggota untuk berprestasi.
Namun analisis budaya organisasi harus dilihat sebagai bagian suatu kesatuan organisasiyang utuh, artinya sesuatu yang ada pada suatu budaya organisasi hanya dapat
dilihat dan dijelaskan dalam kaitannya dengan aspek yang lain seperti:
1.Rangsangan untuk berprestasi.
2. Penghargaan yang tinggi terhadap prestasi.
3.Komunitas orgnisasi yang tertib.
4. Pemahaman tujuan organisasi.
5. Ideologiorganisasi yang kluat.
6. Kepemimpinan pimpinan organisasi dan
7. Hubungan antara anggota.
Perlu di ketahui bahwa budaya organisasi dapat berupa kekuatan, akan tetapi dapat pula menjadi kelemahan bagi suatu organisasi. Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan kalau mempermudah dan memperlancar proses komunikasi, mendorong berlangsungnya proses pengambilan keputusan yang efektif, memperlancar jalannya pengawasan dan menumbuhkan suburkan semangat kerjasama dan memperbesar komitmen kepada organisasi. Pada gilirannya budaya organisasi sebagai kekuatan meningkatkan efisiensi organisasi.
Bahkan dapat dinyatakan swcara aksiomatik bahwa semakin kuat budaya organisasi, semakin tinggi pula tingkat efisiensi kerjanya, sebaliknya budaya organisasi dapat menjadi sumber kelemahan bagi organisasi apabila keyakinan dan sistem nilai yang dianut tidak seirama dengan tuntutan strategi organisasi. Agar budaya budaya organisasi menjadi kekuatan bagi organisasi, lima aspek kehidupan organisasional penting mendapat sorotan pehatian, lima aspek itu adalah kerja sama, pengambilan keputusan, pengawasan, komunikasi dan
komitmen. Perihal kerja sama. Kerja sama yang ikhlas tidak mungkin terwujud dengan
mengeluarkan berbagaiperaturan formal.Manajemen mungkin dan pada umumnya menyatakan dengan jelas hal-hal yang di harapkan dari para anggota bawahannya.
Sistem imbalan yang mempunyai daya tarik bagi anggota baru memasuki organisasi dan bagi anggota lama untuk tetap berada dalam organisasi bisa saja diciptakan, kesemuanya itu penting dalam kehidupan organisasional. Akan tetapi tidak adanya manajemen yang memiliki kemampuan untuk mengantisipasi semua kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan. Jika terjadi hal-hal yang tidak diperhitungkan sbelumnya, manajemen hanya bisa berharap bahwa berbagai pihak dalam organisasibersedia bekerja sama sehingga roda organisasi
tetap”berputar” dengan lancar. Berarti niat, iktikad dan iklim saling mempercayai sangat diperlukan. Hal-hal tersebut perlu mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemeliharaan budaya organisasi. Perihal pengambilan keputusan. Setiap organsasi mendambakan berlangsungnya pengambilan keputusan yang tidak hanya efisien, akan tetapi
sekaligus efektif. Kelancaran Kelancaran pengambilan keputusan lebih terjamin apabila berkat adanya budaya sebagai kekuatan mengandung keyakinan dan siste nilai yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan itu sendiri sebagai “rujukan” dalam menentukan langkahlangkah yang diperlukan. Dengan perkataan lain, proses pengambilan keputusan akan lancar apabila dan karena berbagai pihak yang terlibat menggunakan asumsi-asumsi dasar dan pemisa yang sama dan pada gilirannya mencegah timbulnya salah pengertian tentang apa yang menjadi sasaran keputusan yang diambil.
BAB III
PENUTUP
B.SIMPULAN
Dalam buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.
Menurut Mangkunegara, Anwar Prabu, kinerja diartikan sebagai ”Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”
peran budaya organisasi terhadap peningkaan kinerja adalah mengkoordinasi,menggerakkan, dan menyelaraskan semua sumber daya manusia yang ada dilembaga tersebut.
B.SARAN
Apa yang baru anda dapatkan dari makalah ini bukanlah suatu hal yang bisa memberi banyak manfaat selama anda hanya berpedoman pada satu literatur saja. Jadi, untuk mengembangkan potensi anda dalam mengetahui dan memahami suatu disiplin ilmu maka fungsikanlah otak anda dan berpikirlah untuk menemukan apa yang ingin anda ketahui. Dan jangan pernah merasa puas dengan apa yang anda dapatkan dan telah anda dapatkan.
Saya juga sebagai penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah ini mempunyai kekurangan-kekurangan, olehnya itu saya mengharapkan masukan yang sifatnya membangun dari para pembaca, agar saya bisa memperbaiki makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mangkunegara, Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Penerbit PT, Remaja Rosdakarya, Bandung, Tahun 2000 Halaman 164.
Nawawi, H. Hadari, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Gajah Mada University Press, Yogyakarta, Tahun 1997, Halaman 89.
Gomes, Faustino Cardoso, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi Offset, Jakarta, Tahun 2000, Halaman 162
Mangkunegara, Anwar Prabu, Op-cit, Halaman 107.
Handoko, Hani, Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Penerbit BPFE-UGM, Yogyakarta, Halaman 69.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2173979-peran-budaya-organisasi-dalam-peningkatan/#ixzz2DbgThZzM
http://www.psikologizone.com/pengertian-budaya-organisasi/06511817
http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-kinerja-definisi-teori.html
http://eprints.undip.ac.id/23093/1/PERAN_BUDAYA_ORGANISASI.pdf
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar