Selasa, 03 Juni 2014

MAKALAH ADMINISTRASI NEGARA BUDGETING 9 PENGANGGARAN)

BAB I Pendahuluan A. Latar belakang Sukarno (2000) mengatakan bahwa anggaran merupakan rencana yang terorganisasi dan menyeluruh, dinyartakan dalam unit moneter untuk operasi dan sumber daya suatu perusahaan selama periode tertentu di masa yang akan datang. Berdasarkan pengertian di atas yang dikemukakan oleh Sukarno (2000) dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan : 1. Suatu rencana yang terorganisasi dan menyeluruh. 2. Rencana yang dinyatakan dalam unit moneter. 3. Rencana atas operasi dan sumber daya perusahaan. 4. Rencana di masa yang akan datang selama periode tertentu. Anggaran berbeda dengan prakiraan. Prakiraan meramalkan yang bakal terjadi berdasarkan data masa lalu dan mengharapkan perubahannya. Sedangkan anggaran adalah pernyataan manajemen yang intens dalam mencapai prakiraan melalui aktivitas yang sadar dan positif. Lebih lanjut Sukarno (2000) mengatakan bahwa t ujuan penganggaran, antara lain : 1. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai. B. Rumusan masalah 1. apa pengertian anggaran (budgeting)? 2. bagaimana bentuk-bentuk desain anggaran(budgeting)? 3. bagaiman bentuk penggolongan anggaran (budget) berdasarkan bentuk dan tujuannya? 4. bagaimana bentuk pengelompokan budget berdasarkan tingkat kebutuhan dan kenyamanan perusahaan di dalam menggunakannya? 5.apa yang dimaksud zero based budgeting? 6. bagaimana proses implemntasi zero based budgeting? 7.apa keunggulan dan kelemahan zero based budgeting? BAB III Pembahasan A. pengertian anggaran (budget) Budget (Anggaran) ialah suature ncana yang disusun secara sistematis,yang meliputi seluruh sistematis,yang meliputi seluruh sistematis,yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu / periode. Pengertiananggaran menurut para ahli antara lain : 1. Menurut John F. Due Abudget in general sense of term, is financial plan for specified period time. agovernment budget therefore is a statement of proposed expenditures andexpected revenues for coming period together with data of actual expenditures andrevenues for current and past period . Dalambahasa Indonesia berarti “ Sebuah anggaran dalam arti umum dari istilah, adalahrencana keuangan untuk jangka waktu tertentu. Anggaran pemerintah karena ituadalah pernyataan dari pengeluaran yang diusulkan dan pendapatan yangdiharapkan untuk periode yang akan datang bersama-sama dengan data pengeluaranaktual dan pendapatan untuk periode saat ini dan sebelumnya”. 2. Menurut Otto Eckstein A budget is detailedstatement of governments expenditures and revenues usually for a year. Dalambahasa Indonesia berarti “Anggaran adalah laporan rinci pengeluaran pemerintahdan pendapatan biasanya selama setahun”. 3. Menurut M. Marsono Anggaran adalah suaturencana pekerjaan keuangan yang pada satu pihak mengandung jumlah pengeluaranyang setinggi-tingginya yang mungkin diperlukan untuk membiayai kepentingannegara pada satu masa depan, dan pada pihak lain perkiraan pendapatan(penerimaan) yang mungkin diterima dalam masa tertentu. Anggaran Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) ; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan. Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi. Karakteristik Anggaran : 1. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis 2. Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi). 3. Mencakup periode satu tahun. 4. Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan. 5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee). 6. Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan. 7. Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan. Tujuan Pokok Anggaran • Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang • Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran. Manfaat Penganggaran Anggaran menunjukkan kepada manajemen • Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan. • Sumber daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode anggaran yang akan datang. • Memberikan landasan untuk pengambilan keputusan alternatif yang terbaik. Maka dapat disimpulkanbahwa pengertian anggaran adalah sebuah pekerjaan berupa rancangan pendapatandan pengeluaran pemerintah dalam jangka waktu tertentu yang digunakan untukmembiayai negara dalam kurun waktu tertentu. Unsur yang melekat pada budget: a. Rencana Recana merupakan penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang dengan spesifikasi khusus, misalnya disusun secara sistematis mencakup seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter. Beberapa alasan diperlukannya “rencana” bagi perusahaan: • adanya ketidakpastian di masa yang akan datang • banyaknya alternatif di masa yang akan datang. • rencana merupakan pedoman kerja perusahaan • rencaa sebagai alat koordinasi kegiatan dari seluruh bagian yang ada di perusahaan. • rencana sebagai alat pengawasan (control) terhadap pelaksanaan. b. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan Unsur ini bermakna bahwa budget mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam perusahaan, (pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi dan kegiatan yang berkaitan dengan sumberdaya manusia). c. Dinyatakan dalan unit (satuan) moneter Budget dinyatakan dalam satuan moneter yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam, yakni satuan ”rupiah”, mengingat satuan dari berbagai kegiatan pada dasarnya berbeda misalnya: untuk bahan mentah kilogram, tenaga kerja jam kerja per minggu dst. d. Jangka waktu tertentu yang akan datang. Unsur ini menyatakan bahwa budget berlaku untuk masa datang, hal ini berarti bahwa apa yang dimuat dalam budget adalah taksiran –taksitan (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Berkaitan dengan jangka waktu, budget dikenal dengan : • budget strategis budget yang berlaku untuk jangka panjang/lebih dari 1 periode akuntansi/ 1 tahun. • budget Taktis budget yang berlaku untuk jangka pendek. Budget yang disusun untuk 1 periode akuntansi (setahun penuh) dinamakan budget Periodik (periodikal budget), sedangkan budget yang disusun untuk jangka waktu kurang dari satu periode akuntansi misalnya jangka tiga bulanan, danse bagainya disebut sebagai budget bertahap (continous budget). 3. Faktor yang memengaruhi ketepatan penentuan jangka waktu berlakunya budget adalah: • Luas pasar • Posisi perusahaan dalam persaingan • Jenis Produk yang dihasilkan (elastis dan in-elastis, umur selera konsumen) • Tersedianya data dan informasi (berkatan dengan keakuraan budget). • Keadaan perekonomian pada umumnya. (kasus krisis moneter). 4. Kegunaan budget: a. sebagai pedoman kerja b. sebagai alat pengkoordinasian kerja c. sebagai alat pengawasan kerja/tolok ukur. 5. Faktor yang memengaruhi penyusunan budget: a. Faktor interen Yang dimaksud dengan faktor intern adalah data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Yang dapat berupa: Penjualan tahun –tahun lalu, kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, kapasitas produksi dll). b. Faktor Ekstern Faktor ekstern meliputi, data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi memiliki pengaruh terhadap kehidupan perusahaan.Yang dapat berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat penghasilan masyarakat, pendidikan masyarakat, perekonomian nasional, berbagai kebijakan pemerintah dll. B. bentuk-bentuk desain anggaran(budgeting) 1. Anggaran butir perbutir Anggaran- butir-butir perbutir merupakan bentuk anggaran paling simpel dan banyak digunakan. Dalam bentuk ini, setiap pengeluaran dikelompokan berdasarkan kategori-kategori, misalnya gaji, upah, honor menjadi satu kategori satu nomor atau satu butir. 2. Anggaran program Bentuk ini dirancang untuk mengidentifikasi biaya setiap program. Pada anggaran biaya butir-perbutir dihitung berdasarkan jenis butir item yang akan dibeli, sedangkan pada anggaran program biaya dihitung berdasarkan jenis program. Misalnya, jika dalam anggaran butir-per butir disebut gaji guru (item 01), sedangkan dalam anggaran laporan disebut gaji untuk perencanaan pengajaran IPA hanyalah satu komponen. 3. Anggaran berdasarkan hasil Sesuai dengan namanya, bentuk anggaran ini menekankan hasil (performance) dan bukan pada keterperincian dari suatu alokasi anggaran. 4. Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (Planning Programming Budgeting Systm/PPBS atau SP4). PPBS merupakan kerangka kerja dalam perencanaan dengan mengorganisasikan informasi dan menganalisisnya secara sistematis. Apabila anggaran menghendaki fungsi sebagai alat dalam perencanaan maupun pengendalian, maka anggaran harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sistem manajemen dan organisasi. 2. Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran. 3. Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi. 4. Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling bawah. (Nanang Fattah 2006:50) Keempat butir di atas dapat tercipta jika organisasi dan manajemennya berbentuk kategori yang sehat. Persoalan penting dalam menyusun anggaran adalah bagaimana memanfaatkan dana secara efesien, mengalokasikan secara tepat, sesuai dengan skala prioritas. Itulah sebabnya dalam prosedur penyusunan anggaran memerlukan tahapan-tahapan yang sistematik. Penyusunan anggaran dalam skala kecil, biasanya disusun oleh staf pimpinan atau atasan dari suatu bagian. Sedangkan pada skala besar, penyusunan anggaran diserahkan kepada bagian, seksi atau komisi anggaran yang secara khusus merancang anggaran. Secara khusus, anggaran rutin pendidikan untuk penyelenggaraan sebagai contoh pada Sekolah Dasar didasarkan atas pendataan SD yang di kumpulkan, diolah, dan dianalisis yang selanjutnya disajikan sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian dana bantuan dari pemerintah pusat. Beberapa ketentuan umum yang harus berpedoman dalam penyusunan budget kas antara lain budget kas harus realistis, luwes dan kontinyu sebagaimana yang dikemukakan oleh Gunawan A dan Marwan Asri (1990:7) yaitu : Di dalam penyusunan suatu anggaran perusahaan maka perlu diperhatikan beberapa syarat yakni anggaran tersebut harus realistis artinya tidak terlalu optimis dan tidak pula berlaku pesimis, luwes artinya tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah. Sedangkan kontinyu artinya membutuhkan perhatian secara terus menerus, dan tidak merupakan usaha yang insidentil. Menurut Bambang Riyanto (1990:7), gudget kas disusun melalui beberapa tahap berikut ini : 1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasi perusahaan. Transaksi-ransaksi di sini merupakan transaksi operasi pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit atau surplus karena rencana operasinya perusahaan. 2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup kredit kas karena rencana oeprasinya perusahaan, juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayaran kembali, transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi finansial. 3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi, finansial, dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaks finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan. Dari uraian tersebut di atas bahwa prinsip penganggaran haruslah memberikan penjelasan dengan realistis serta memperkirakan berapa penerimaan dan berapa yang akan diterima sehingga memberikan gambaran untuk masa yang akan datang sehingga tepat sasaran. C. Berdasarkan maksud dan tujuannya, budget dapat digolongkan menjadi: [1]. Master Budget A master budget is an overall financial and operating plan for a forthcoming calendar or fiscal year. Master budget biasanya dibuat tahunan atau kwartalan. Master budget adalah beberapa sub-budget yang dijadikan satu dimana aktivitas usaha yang telah direncanakan di summarized. Format master budget akan tergantung pada ukuran dan kebiasaan operasional perusahaan. [2]. Operating and Financial Budgets Operating budget berurusan dengan cost dari barang dagangan atau jasa yang akan dibuat (read: dihasilkan oleh perusahaan. Sedangkan Financial Budget adalah budget yang berfocus pada: asset (aktiva), Liabilities (kewajiban: pinjaman dan hutang), stockholder’s equity (modal pemilik usaha). [3]. Cash Budget Cash budget adalah budget yang diamksudkan untuk perencanaan cash beserta pengendaliannya. Cash budget menyajikan cash masuk dank as keluar untuk periode (kurun waktu) tertentu. Cash budget dimaksudkan untuk membantu management dalam usaha menjaga saldo kas agar tetap seimbang dengan kebutuhan untuk menghindari kemungkinan terjadinya cash yang menganggur (idle cash) ataupun kekurangan cash (cash shortages). Cash budget biasanya terdiri dari empat bagian utama, yaitu: 1. Cash Receipt, mengandung: beginning cash balance (saldo awal kas), cash collections from customers (kas yang tertagih dari customer), dan other receipts (penerimaan kas lainnya). 2. Cash Disbursement, mengandung: segala pembayaran dengan cash yang dilakukan untuk maksud dan tujuan yang jelas. 3. Cash surplus or deficit section, menunjukkan: selisih antara cash receipt dengan cash payment. 4. Financing section, menyediakan: rincian rekening pinjaman (borrowing) dan re-payments yang diharapkan pada periode laporan. [4]. Static (Fixed) Budget Static (fixed) budget adalah budget yang menunjukkan angka (satuan lain) pada kapasitas yang diharapkan. Allowance (cadangan) biasanya di set untuk tujuan tertentu dengan batasan monetary tertentu. Jenis budget ini biasanya dipergunakan pada fase dimana perusahaan sudah mulai relatif stabil. Dalam hal ini, yang dijadikan variable dalam pengukuran stabilitas biasanya “sales (penjualan)”. Static budget memiliki kelemahan (read: batasan), dimana static budget tidak akan cukup flexible terhadap kemungkinan adanya perubahan yang tak terduga. Pada prakteknya, fixed (static) budget biasanya dipergunakan untuk bagian perusahaan dimana aktifitasnya tidak berhubungan dengan: sales, production atau yang menggunakan determinasi angka (atau satuan lain) sebagai ukuran. Kerja bagian ini biasanya di tentukan dengan menggunakan keputusan management (bukan dari sales maupun production output-nya). Dengan demikian, maka bagian-bagian yang bersifat administrative, general marketing, bahkan bagian produksi pada level management pun akan masuk ke dalam categori ini. [5]. Flexible (Expense) Budget Flexible (expense) budget adalah budget yang paling umum dipakai oleh perusahaan-perusahaan. Dimungkinkan terjadinya perbedaan serta perubahan yang tidak direncanakan. Type budget ini dibuat dan berjalan mengikuti alur alamiah opersional perusahaan. Flexible budget akan menyesuaikan cadangan budget ke aktifitas kenyataannya (the actual activity). Flexible budgets masih bisa dianggap effective sepanjang perbedaan (variasi) volume (sales and production/services output) masih berada pada kisaran yang sempit. In brief, ada empat langkah penyusunan flexible budget, yaitu: 1. Determine the relevant range over which activity is expected to fluctuate during the coming period. Determinasikan range yang relevan dimana aktifitas diperkirakan akan berfluktuasi di kurun waktu mendatang). 2. Analyze costs that will be incurred over the relevant range in terms of determining cost behavior patterns (variable, fixed, or mixed). Analisis cost yang akan tombul di sepanjang kisaran relevan untuk maksud determinasi pola perilaku cost. 3. Separate costs by behavior, determining the formula for variable and mixed costs. Pisahkan cost berdasarkan perilakunya, tentukan formulasi untuk variable dan mixed cost. 4. Using the formula for the variable portion of the costs, prepare a budget showing what costs will be incurred at various points throughout the relevant range. Karena sifat ke-tidakpasti-an perencanaan, tiga proyeksi berikut ini mungkin perlu dilakukan: 1. One at an optimistic level (proyeksi untuk yang berada pada tingkatan optimistis) 2. One at a pessimistic or extremely conservative level (proyeksi untuk yang berada pada tingkatan pesimistis atau konservatif yang ekstrem). 3. One at a balanced, in-between level (proyeksi untuk yang berada di antaranya) [6]. Capital Expenditure Budget Capital expenditure budget adalah daftar project (pekerjaan) jangka panjang yang penting untuk dikapitalisasi (fixed assets such as plant and equipment) dan diakui perolehannya. Cost yang diperkirakan untuk pekerjaan serta penentuan waktu atas capital expenditures diterjemahkan ke dalam angka-angka seiring dengan cara pendanaan kapitalisasi asset. Periode budget untuk type ini biasanya berkisar antara 3 (tiga) hingga 10 (sepuluh) tahun. Type budget ini sering disusun secara tersendiri oleh ”Capital Project Comitee” (jika ada), tanpa melibatkan budget comitee, tetapi jika di dalam perusahaan tidak ada capital project comitee, bisa saja disusun oleh budget comitee yang telah ada. Capital expenditures budget sering mengklasifikasikan suatu project tersendiri berdasarkan tujuan (maksud) dari project tersebut. For instant: 1. Expansion and enhancement of existing product lines 2. Cost reduction and replacement 3. Development of new products 4. Health and safety expenditures Kekurangan dana di dalam perusahaan sangat mungkin membuat suatu project yang prospective menjadi urung dilaksanakan, karena tidak memperoleh approval. Untuk memperoleh final approval suatu project biasanya membutuhkan persiapan otorisasi khusus, yaitu dengan membuat proposal yang lebih detail. Tetapi tidak menutup kemungkinan suatu project bisa memperoleh approval pada managerial level tertentu (tergantung pada nilai rupiah project tersebut). [7]. Program Budget Pengajuan program budget adalah specific untuk memperoleh approval mengenai “bagaimana suatu program didanai dan pada angka berapa”. Program budget yang paling umum terjadi adalah untuk suatu product line, yaitu mengalokasikan sumberdaya pada tingkat penyelesaian suatu goal tertentu dengan cara melakukan review terhadap program yang telah berjalan (existing program). Selain untuk suatu product line, program budget jug adimaksudkan untuk aktifitas-aktifitas: research and development, marketing, training, preventive maintenance, engineering, serta public relations. Dana biasanya dialokasikan berdasarkan ke-efektif-an cost. Dalam negosiasi budget, budget yang diajukan membutuhkan penjelasan dan justifikasi. Suatu program budget biasanya tidak dapat dijadikan alat control (pengendalian) karena cost yang terkandung di dalamnya tidak dapat dihubungkan dengan tanggung jawab individu tertentu. jamak dalam dunia marketing untuk memompa optimistis, dengan menempatkan target yang jauh diatas realisasi yang pernah terjadi sebelumnya. Bisa dikatakan stretch budget hanya diperuntukkan bagi sales and marketing personnel saja. Sedangkan cost-nya tetap di estimasikan mengikuti standard budget. D. Pengertian zero based budgeting Zero Based Budgeting adalah sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam visi pada tahun yang bersangkutan. Konsep Zero Based Budgeting dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem anggaran tradisional. Sebagian kelemahan sistem anggaran tradisional itu sendiri antara lain: • Hubungan yang tidak memadai antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang. • Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak diteliti secara menyeluruh efektivitasnya. • Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi. • Anggaran tradisional bersifat tahunan. Anggaran tahunan tersebut sebenarnya terlalu pendek, terutama untuk proyek modal dan hal tersebut dapat mendorong praktik-praktik yang tidak diinginkan. • Dan sebagainya. Penyusunan anggaran dengan menggunakan konsep Zero Based Budgeting disini dapat menghilangkan incrementalism dan line-item, karena anggaran diasumsikan dimulai dari nol. Penyusunan anggaran yang bersifat incremental mendasarkan besarnya realisasi anggaran tahun ] Keunggulan ZBB • Proses pembuatan paket keputusan dapat menjamin tersedianya informasi yang lebih bermanfaat bagi manajemen. • Dana dapat dialokasi dengan lebih efisien, karena terdapat beberapa alternatif keputusan dan alternatif pelaksanaan keputusan tersebut. • Setiap program dan kegiatan selalu ditinjau ulang. • Pengambil keputusan dapat memperoleh informasi mengenai kegiatan yang ada dalam kondisi kritis dan mendesak. Kelemahan ZBB • Sulit untuk diterapkan. Karena memakan waktu yang lama, terlalu teoritis dan tidak praktis, memakan biaya yang besar serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk karena pembuatan paket keputusan. • Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi. • Memungkinkan munculnya kesan yang keliru, bahwa semua paket keputusan harus masuk kedalam anggaran. • ZBB cenderung menekankan manfaat yang bersifat jangka pendek. • Memerlukan keahlian khusus di dalam penentuan prioritas. • Memerlukan data yang lebih lengkap dan dukungan analisis yang cukup kuat. ini untuk menetapkan anggaran ditahun depan, yaitu dengan menyesuaikannya dengan tingkat inflasi atau jumlah penduduk. Sedangkan pada sistem ZBB tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran tahun ini, namun penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini juga. Dengan ZBB, seolah-olah proses anggaran dimulai dari hal yang baru sama sekali (dimulai dari nol lagi). Item anggaran yang sudah tidak relevan dan tidak mendukung pencapaian tujuan dapat dihilangkan dari struktur anggaran, atau mungkin mucul item yang baru. E.Proses Implementasi ZBB Proses implementasi ZBB terdiri dari tiga tahapan, yaitu: • Identifikasi Unit-unit Keputusan. Struktur organisasi pada dasarnya terdiri dari pusat-pusat pertanggungjawaban. Setiap pusat pertanggungjawaban merupakan unit pembuat keputusan yang salah satu fungsinya adalah untuk menyiapkan anggaran. Zero Based Budgeting merupakan sistem anggaran yang berbasis pusat pertanggungjawaban sebagai dasar perencanaan dan pengendalian anggaran. Suatu unit keputusan merupakan kumpulan dari unit keputusan level yang lebih kecil. • Penentuan Paket-paket Keputusan. Proses penentuan paket keputusan dapat menjamin tersedianya informasi yang lebih bermanfaat bagi kepentingan manajemen. Paket keputusan merupakan gambaran komprehensif mengenai bagian dari kreativitas organisasi atau fungsi yang dapat di evaluasi secara individu. Paket keputusan dibuat oleh manajer pusat pertanggungjawaban dan harus menunjukkan secara detail estimasi biaya dan pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk pencapaian tugas dan perolehan manfaat. Secara teoritis, paket-paket keputusan dimaksudkan untuk mengidentifikasi berbagai alternatif kegiatan untuk melaksanakan fungsi unit keputusan dan untuk menentukan perbedaan level usaha pada tiap-tiap alternatif. Terdapat dua jenis paket keputusan, yaitu: a)Paket Keputusan Mutually-Exclusive. Adalah paket keputusan yang memiliki fungsi yang sama. Apabila dipilih salah satu paket kegiatan atau program, maka konsekuensinya adalah menolak semua alternatif yang lain. b)Paket Keputusan Incremental. Paket ini merefleksikan tingkat usaha yang berbeda (dikaitkan dengan biaya) dalam melaksanakan aktivitas tertentu. • Mengevaluasi Paket Keputusan dan Membuat Peringkat Paket Keputusan. Bila paket keputusan telah disiapkan, tahapan berikutnya adalah membuat peringkat semua paket berdasarkan manfaat yang diperoleh bagi organisasi. Tahapan ini merupakan jembatan untuk menuju proses alokasi sumber daya di antara berbagai kegiatan yang beberapa di antaranya sudah ada dan lainnya baru sama sekali. F.keunggulan dan kelemahan zero based budgeting ] Keunggulan ZBB (zero based budgeting) • Proses pembuatan paket keputusan dapat menjamin tersedianya informasi yang lebih bermanfaat bagi manajemen. • Dana dapat dialokasi dengan lebih efisien, karena terdapat beberapa alternatif keputusan dan alternatif pelaksanaan keputusan tersebut. • Setiap program dan kegiatan selalu ditinjau ulang. • Pengambil keputusan dapat memperoleh informasi mengenai kegiatan yang ada dalam kondisi kritis dan mendesak. Kelemahan ZBB (zero based budgeting) • Sulit untuk diterapkan. Karena memakan waktu yang lama, terlalu teoritis dan tidak praktis, memakan biaya yang besar serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk karena pembuatan paket keputusan. • Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi. • Memungkinkan munculnya kesan yang keliru, bahwa semua paket keputusan harus masuk kedalam anggaran. • ZBB cenderung menekankan manfaat yang bersifat jangka pendek. • Memerlukan keahlian khusus di dalam penentuan prioritas. • Memerlukan data yang lebih lengkap dan dukungan analisis yang cukup kuat. BAB IV SIMPULAN Budget (Anggaran) ialah suature ncana yang disusun secara sistematis,yang meliputi seluruh sistematis,yang meliputi seluruh sistematis,yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu / periode. Maka dapat disimpulkanbahwa pengertian anggaran adalah sebuah pekerjaan berupa rancangan pendapatandan pengeluaran pemerintah dalam jangka waktu tertentu yang digunakan untukmembiayai negara dalam kurun waktu tertentu. bentuk-bentuk desain anggaran(budgeting) 1. Anggaran butir perbutir 2. Anggaran program 3. Anggaran berdasarkan hasil 4. Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (Planning Programming Budgeting Systm/PPBS atau SP4). Berdasarkan maksud dan tujuannya, budget dapat digolongkan menjadi: [3]. Cash Budget [2]. Operating and Financial Budgets [1]. Master Budget [4]. Static (Fixed) Budget [5]. Flexible (Expense) Budget [6]. Capital Expenditure Budget [7]. Program Budget Zero Based Budgeting adalah sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam visi pada tahun yang bersangkutan. Konsep Zero Based Budgeting dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem anggaran tradisional ] Keunggulan ZBB • Proses pembuatan paket keputusan dapat menjamin tersedianya informasi yang lebih bermanfaat bagi manajemen. • Dana dapat dialokasi dengan lebih efisien, karena terdapat beberapa alternatif keputusan dan alternatif pelaksanaan keputusan tersebut. • Setiap program dan kegiatan selalu ditinjau ulang. • Pengambil keputusan dapat memperoleh informasi mengenai kegiatan yang ada dalam kondisi kritis dan mendesak. Kelemahan ZBB • Sulit untuk diterapkan. Karena memakan waktu yang lama, terlalu teoritis dan tidak praktis, memakan biaya yang besar serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk • karena pembuatan paket keputusan. • Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi. • Memungkinkan munculnya kesan yang keliru, bahwa semua paket keputusan harus masuk kedalam anggaran. • ZBB cenderung menekankan manfaat yang bersifat jangka pendek. • Memerlukan keahlian khusus di dalam penentuan prioritas. • Memerlukan data yang lebih lengkap dan dukungan analisis yang cukup kuat. BAB V Daftar pustaka adesuherman.blogspot.com/ Cekal semua hasil dari id.shvoong.co d.shvoong.com › /id.shvoong.com/business-management/accounting/2175107-definisi-pengertian-anggaran-budgeting/#ixzz0VEAqdrAg d.wikipedia.org/wiki/Zero_Base_BudgetingTembolok - Mirip Id.shvoong.com/writing-and-speaking/public-speaking/2114252-pengertian-anggaran-menurut-para-ahli/#ixzz0VEFeMMJ2 www.scribd.com Zubair,MUH ainung nur,Abd azis,nurhayati,Firawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar