Rabu, 18 Desember 2013



MAKALAH

PERUBAHAN SOSIAL




            KELAS         :  ADN. 1.A    
     ZUBAIR                                            (105610397111)


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
T.A 2011-2012
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas Berkat, Rahmat, Taufik dan Hidaya-Nya kepada kami selaku penulis sehinggah makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

            Meskipun kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masi jauh dari kesempurnaan serta masih banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi makalah maupun dari segi penyampaiannya. Oleh karena itu, dengan segalah kerendahan hati kami selaku penyusun menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-bearnya dan mengharapkan sebuah masukan maupun kritikan yang sifatnya membangun sebagai acuan atau motivasi bagi kami selaku penulis untuk memperbaikinya pada makalah berikutnya.

            Selesainya penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan, mkotivasi, serta bantuan dari berbagai pihat yang telah membantu. Baik itu dari teman kelompok maupun dari dosen selaku pembimbing yang telah banyak memberikan masukan kepada kami sehinggah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Semoga segalah bentuk bantuan yang telah diberikan kepada kami mendapat imbalan yang setimpal dan semoga Allah SWT senantiasa menberikan Rahmat dan Hidaya-Nya kepada kita semua.
Amin……..

            Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya kepada kami selaku penulis…..wassalam.



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………….        i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………..        ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang……………………………………………………………………………..         1
B.     Rumusan Masalah………………………………………………………………………..         2
C.     Tujuan………………………………………………………………………………………….         2

BAB II PEMBAHASAN

A.    Bentuk-bentuk perubahan sosial…………………………….………………….           3
B.     Faktor-faktor penyebab perubahan sosial…………………………………..          5
C.     Proses perubahan sosial……………………….…………………………………….           7
D.    Tipe-tipe perubahan sosal…………………………………………………….…….           9
E.     Dampak perubahan sosial…………………………………………………………..         10

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan…………..…………………………………………………………………….         12
B.     Saran-saran………………………………………………………………………………...        13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………        14


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar belakang
          perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur sosial atau organisasi sosial masyarakat.
ü Perubahan sosial menurut para ahli
1       Kingsley Davis: perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
2       William F. Ogburn: perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
3       Mac Iver: perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
4       Gillin dan Gillin: perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
5       William F. Ogburn dalam Moore (2002): perubahan sosial yaitu meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
6       Soekanto 1990: Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan.
7       Sorokin 1957: berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan sosial tidak akan berhasil baik.
B.   Rumusan Masalah
1)    Bagaimana bentuk-bentuk perubahan sosial ?
2)    Apakah faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan sosial ?
3)    Bagaimana proses perubahan sosial ?
4)    Bagaimana tipe-tipe perubahan sosial ?
5)    Apakah dampak akibat perubahan sosial ?
C.    Tujuan
Tujuan mempelajari perubahan sosial yaitu, kita bisa mengetahui lebih luas lagi tentang proses perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat. Selain itu kita juga mengetahui perubahan dan dampak apa yang ditimbulkan akibat proses perubahan sosial tersebut.


BAB II
PEMBAHASAN

A.   Bentuk-bentuk perubahan sosial
Pada hakikatnya, perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk :
1       Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang lama.Perubahan ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat.Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
2       Perubahan Cepat (Revolusi)
Perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan dengan revolusi.Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa direncanakan.Selain itu dapat dijalankan tanpa kekerasan maupun dengan kekerasan.Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama.Perubahan-perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antarmanusia.Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan.
Secara sosiologis, untuk mencapai suatu revolusi maka harus memperhatikan hal-hal berikut :
a.     Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih baik.
b.     Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan.
c.      Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja.
d.     Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.
e.     Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan.
3       Perubahan Kecil
Pada zaman dahulu, kaum perempuan di Indonesia setiap harinya mengenakan baju kebaya.Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian yang mereka kenakanpun mengalami perubahan.Ada yang memakai rok panjang, rok mini, celana panjang, kaos, dan lainlain.Contoh tersebut merupakan suatu bentuk perubahan kecil.
Apa yang kamu ketahui mengenai perubahan kecil? Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
4       Perubahan Besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.Contohnya kepadatan penduduk di Pulau Jawa telah melahirkan berbagai perubahan, seperti semakin sempitnya lahan, terjadinya banyak pengangguran tersamar di desa-desa, dan lainnya.
5       Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan ini merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat.Pihakpihak ini dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial ( social engineering ), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan sosial ( social planning ). Contohnya, lahirnya undang-undang pemilu yang merubah tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Saat ini rakyat memilihnya secara langsung.
6       Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Pada tanggal 27 Mei 2006 di Jogjakarta dan Jawa Tengah diguncang gempa yang mengakibatkan banyak penduduk kehilangan keluarga dan tempat tinggal. Banyak fasilitas umum, seperti jalan, sekolah, dan rumah sakit rusak.Dengan demikian aktivitas masyarakat menjadi lumpuh.Peristiwa yang tidak mereka kehendaki tersebut telah menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat.Perubahan itu terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan tidak bisa diantisipasi atau diprediksi sebelumnya.Dalam sosiologi, perubahan tersebut biasa disebut dengan perubahan yang tidak dikehendaki karena menimbulkan akibatakibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat.
7       Perubahan Struktural
Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.Contohnya perubahan sistem pemerintahan dari monarkhi ke sistem pemerintahan republik.
8       Perubahan Proses
Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.Contohnya, perubahan kurikulum dalam pendidikan.Sifatnya menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam perangkat atau dalam pelaksanaan kurikulum sebelumnya.
B.   Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial
"Perubahan sosial" yang terjadi pada masyarakat terutama pada beberapa dekade terakhir ini dapat dikatagorikan sebagai "perubahan sosial" yang terjadi karena disengaja (intended change) atau karena tidak disengaja (unintended change), atau dengan istilah lain sebagai contact change dan immanent change. Contact change atau intended change merupakan "perubahan sosial" yang bersumber dari luar masyarakat, baik yang disengaja melalui suatu agent of change maupun secara spontan dikomunikasikan oleh pihak-pihak dari luar masyarakat. Sedangkan Immanent change atau unintended change merupakan "perubahan sosial" yang terjadi karena kehendak atau dinamika masyarakat yang bersangkutan sendiri tanpa pengaruh dari luar.
Ø Faktor-Faktor Penyebab "Perubahan Sosial".
Ada tiga kategori besar teori-teori yang menjelaskan penyebab terjdinya proses “perubahan sosial”.
1)    Teori yang menganggap bahwa faktor biologis sebagai faktor dominan terjadinya "perubahan sosial".
2)    Teori yang berpangkal pada faktor kebudayaan sebagai penyebab terjadinya "perubahan sosial".
3)    Teori yang berpangkal pada faktor teknologi sebagai penyebab terjadinya "perubahan sosial".
Faktor-faktor biologis, terutama faktor demografis sangat mempengaruhi terjadinya "perubahan sosial". Peristiwa denografis seperti pertambahan penduduk, migrasi akan sangat berpengaruh bagi berubahnya hubungan antara kelompok dalam masyarakat.
Ø Faktor Faktor Yang Mendorong Proses "Perubahan Sosial" Dalam Arti Luas:
1)    Kontak dengan kebudayaan lain.
2)    Sistem pendidikan yang maju.
3)    Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.
4)    Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
5)    Sistem pelapisan "sosial" yang terbuka (open "social" stratification).
6)    Penduduk yang heterogen.
7)    Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu. Keadaan tersebut apabila telah terjadi dalam waktu yang lama di mana masyarakat mengalami tekanan-tekanan dan kekecewaan-kekecewaan dapat menyebabkan timbulnya suatu revolusi dalam masyarakat tersebut.

C.     Proses Perubahan Sosial
Perubahan sosial terjadi pada setiap masyarakat. Bagaimanakah proses terjadinya perubahan sosial? Perubahan sosial dapat terjadi melalui difusi, akulturasi, asimilasi, dan akomodasi.
a.     Difusi
Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan (ide-ide, keyakinan, hasil-hasil kebudayaan, dan sebagainya) dari individu kepada individu lain, dari satu golongan ke golongan lain dalam suatu masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dari pengertian tersebut dapat dibedakan dua macam difusi, yaitu difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat.
v Difusi intramasyarakat ( intrasociety diffusion ), yaitu difusi unsur kebudayaan antarindividu atau golongan dalam suatu masyarakat. Difusi intramasyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
1)    Adanya suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai banyak kegunaan.
2)    Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi diterima atau tidaknya unsur yang lain.
3)    Unsur baru yang berlawanan dengan unsur lama kemungkinan besar tidak akan diterima.
4)    Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu yang baru tadi akan dengan mudah diterima atau tidak.
5)    Pemimpin atau penguasa dapat membatasi proses difusi tersebut.
v Difusi antarmasyarakat ( intersociety diffusion ), yaitu difusi unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Faktor-faktor yang memengaruhi difusi antarmasyarakat adalah sebagai berikut.
1)    Adanya kontak antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.
2)    Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat penemuan baru tersebut.
3)    Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
4)    Ada tidaknya unsur kebudayaan lain yang menyaingi unsur penemuan baru tersebut.
5)    Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan baru tersebut.
6)    Paksaan untuk menerima unsur baru tersebut.
b.    Akulturasi
Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya, tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan asli.
Proses akulturasi dapat berjalan sangat cepat atau lambat tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk. Apabila masuknya melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu relatif lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, akulturasi tersebut akan berlangsung relatif lebih cepat.
c.      Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masingmasing berubah sifatnya yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya.
Asimilasi terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan timbul apabila ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi secara langsung dan terusmenerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.
d.     Akomodasi
Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjuk terciptanya keseimbangan dalam hubungan-hubungan sosial antarindividu dan kelompok-kelompok sehubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk kepada usaha-usaha manusia untuk meredakan pertentangan-pertentangan atau usaha-usaha untuk mencapai kestabilan interaksi sosial.
D.   Tipe-Tipe Perubahan Sosial
Dalam pandangan awan setiap perubahan yang terjadi pada masyarakat disebut dengan perubahan sosial.Apakah perubahan itu mengenai pakaian, alat transportasi, pertambahan penduduk, ataupun tingkah laku anak muda.
Pada beberapa pemikir terdapat dua tipe perubahan yaitu: perubahan peradaban dan perubahan kebudayaan.
A.    Perubahan Peradaban
Perubahan adalah keniscayaan, dan perubahan ke arah yang lebih baik tentunya merupakan hasrat dari  setiap individu maupun organisasi. Keharusan sejarah, kita semua terus menerus berhadapan dengan sejarah perkembangan peradaban bangsa yang bergerak ke depan dan tak pernah balik. V. Gordon Childe seorang arkeolog, mendefinisikan peradaban sebagai suatu transformasi elemen-elemen budaya manusia, yang berarti transformasi dalam penguasaan tulis-menulis, metalurgi, bangunan arsitektur monumental, perdagangan jarak jauh, standar pengukuran panjang dan berat, ilmu hitung, alat angkut, cabang-cabang seni dan para senimannya, surplus produksi, system pertukaran atau barter dan penggunaan bajak atau alat bercocok tanam lainnya.
Bila kita amati secara lebih mendasar lagi, tingkat peradaban manusia terekspresikan dalam tiga indikator utama yaitu bahasa, budaya (segala bentuk dan ragam seni, ilmu pengetahuan dan teknologi) dan agama. Selanjutnya, ketiganya menjadi ciri suatu ras atau bangsa tertentu, beserta suku-sukunya dalam perwilayahan geografisnya masing-masing.
B.     Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan adalah  suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.

Contoh:
Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
E.    Dampak Akibat Perubahan Sosial
Dampak atau arah perubahan meliputi beberapa orientasi, antara lain:
1)    Perubahan dengan orientasi pada upaya meninggalkan faktor-faktor atau unsur-unsur kehidupan sosial yang mesti ditinggalkan atau diubah.
2)    Perubahan dengan orientasi pada suatu bentuk atau unsur yang memang bentuk atau unsur baru.
3)    Suatu perubahan yang berorientasi pada bentuk, unsur, atau nilai yang telah eksis atau ada pada masa lampau.
Tidaklah jarang suatu masyarakat atau bangsa yang selain berupaya mengadakan proses modernisasi pada berbagai bidang kehidupan, apakah aspek ekonomis, birokrasi, pertahanan keamanan, dan bidang iptek; namun demikian, tidaklah luput perhatian masyarakat atau bangsa yang bersangkutan untuk berupaya menyelusuri, mengeksplorasi, dan menggali serta menemukan unsur-unsur atau nilai-nilai kepribadian atau jatidiri sebagai bangsa yang bermartabat.
Dalam memantapkan orientasi perubahan tersebut, ada beberapa faktor kekuatan pada gerak perubahan tersebut, diantaranya :
1)    Suatu sikap, baik skala individu maupun skala kelompok, yang mampu menghargai karya pihak lain, tanpa dilihat dari skala besar atau kecilnya produktivitas kerja itu sendiri.
2)    Adanya kemampuan untuk mentolerir adanya sejumlah penyimpangan dari bentuk-bentuk atau unsur-unsur rutinitas, sebab pada hakekatnya salah satu pendorong perubahan adanya individu-individu yang menyimpang dari hal-hal yang rutin. Memang salah satu ciri yang hakiki dari makhluk yang disebut manusia itu adalah sebagai makhluk yang disebut homo deviant, makhluk yang suka menyimpang dari unsur-unsur rutinitas.
3)    Mengokohkan suatu kebiasaan atau sikap mental yang mampu memberikan penghargaan (reward) kepada pihak lain (individual, kelompok) yang berprestasi dalam berinovasi, baik dalam bidang sosial, ekonomi, dan iptek.
4)    Adanya atau tersedianya fasilitas dan pelayanan pendidikan dan pelatihan yang memiliki spesifikasi dan kualifikasi progresif, demokratis, dan terbuka bagi semua fihak yang membutuhkannya.

BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Berdasarkan dari pemaparan diatas, secara garis besar dapat disimpulakan sebagai berikut :
1.     Perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial itu selanjutnya mempunyai pengaruhnya pada sistem-sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, pola-pola perilaku ataupun sikap-sikap dalam masyarakat itu yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial.
2.     Bentuk-bentuk perubahan sosial terdiri atas beberapa komponen, yaitu (1) Perubahan lambat (evolusi), (2) Perubahan cepat (revolusi), (3) perubahan kecil, (4) perubahan besar, (5) perubahan yang dikehendaki, (6) perubahan yang tidak dikehendaki, (7) perubahan structural, dan (8) perubahan proses.
3.     Faktor penyebab dan faktor pendorong terjadinya perubahan social
Ø Faktor penyebab terjadinya perubahan social
1.     Faktor  biologis
2.     Faktor kebudayaan
3.     Faktor teknologi
Ø Faktor pendorong terjadinya perubahan sosial
1.     Kontak dengan kebudayaan lain.
2.     Sistem pendidikan yang maju.
3.     Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.
4.     Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
5.     Sistem pelapisan "sosial" yang terbuka (open "social" stratification).
6.     Penduduk yang heterogen.
7.     Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
4.     Proses perubahan sosial dikelompokkan ke dalam empat komponen, yaitu : (1) difusi, (2) akulturasi, (3) asimilasi, dan (4) akomodasi.
5.     Tipe-tipe perubahan sosial dibagi menjadi dua, yaitu perubahan peradaban dan perubahan kebudayaan.
Ø Perubahan peradaban adalah keniscayaan, dan perubahan ke arah yang lebih baik tentunya merupakan hasrat dari  setiap individu maupun organisasi.
Ø Perubahan kebudayaan adalah  suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
6.     Dampak perubahan sosial
Perubahan dengan pola fikir yang beriorentasi terhadap perubahan yang dilakukan misalnya perubahan unsur-unsur kehidupan sosial yang harus ditinggalkan dan harus diubah. Dismping itu dampak perubahan sosial juga beriorentasi terhadap perubahan peradaban maupun perubahan kebudayan.
B.   Saran-saran
Dengan selesainya makalah ini, merupakan buah dari kerja keras kami selaku penyusun, tapi kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Disamping itu kami juga tidak luput dari kesalahan dan kehilafan dalam proses pembuatan makalah ini, maka dari itu untuk mencermati dan mendalami lagi tentang makalah berikutnya sangat diharapkan masukan atupun kritikan serta saran dari teman-teman sekalian, begitupula dengan dosen yang bersangkutan mohon kiranya diberikan sebuah masukan atau solusi yang bisa kami pelajari pada makalah berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA


Alfinnitihardjo.ohlog.com/proses-perubahan-sosial.oh112693.html
Id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial
Muliadi, zubair, nur ikhsan, jumriadi, asrul rakhmatsyah rizal
Nurseno; KD sosiologi SM 3; TIGA SERANGKAI, 2007
Prasetyowidi.wordpress.com/.../definisi-perubahan-sosial-dan-tipe-tip-perubahan-sosial

Laely-widjajati.blogspot.com/2010/05/faktor-faktor-penyebab-perubahan-sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar