MAKALAH
KELAS : ADN. 1.A
ZUBAIR (105610397111)
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas Berkat, Rahmat, Taufik
dan Hidaya-Nya kepada kami selaku penulis sehinggah makalah ini dapat kami
selesaikan tepat pada waktunya.
Meskipun
kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masi jauh dari kesempurnaan
serta masih banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi makalah maupun dari
segi penyampaiannya. Oleh karena itu, dengan segalah kerendahan hati kami
selaku penyusun menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-bearnya dan mengharapkan
sebuah masukan maupun kritikan yang sifatnya membangun sebagai acuan atau
motivasi bagi kami selaku penulis untuk memperbaikinya pada makalah berikutnya.
Selesainya
penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan, mkotivasi, serta bantuan dari
berbagai pihat yang telah membantu. Baik itu dari teman kelompok maupun dari
dosen selaku pembimbing yang telah banyak memberikan masukan kepada kami
sehinggah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Semoga segalah
bentuk bantuan yang telah diberikan kepada kami mendapat imbalan yang setimpal
dan semoga Allah SWT senantiasa menberikan Rahmat dan Hidaya-Nya kepada kita
semua.
Amin……..
Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya kepada kami selaku penulis…..wassalam.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………….. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang…………………………………………………………………………….. 1
B.
Rumusan Masalah……………………………………………………………………….. 2
C.
Tujuan…………………………………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Bentuk-bentuk perubahan sosial…………………………….…………………. 3
B.
Faktor-faktor penyebab perubahan
sosial………………………………….. 5
C.
Proses perubahan sosial……………………….……………………………………. 7
D.
Tipe-tipe perubahan sosal…………………………………………………….……. 9
E.
Dampak perubahan
sosial………………………………………………………….. 10
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan…………..……………………………………………………………………. 12
B.
Saran-saran………………………………………………………………………………... 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………… 14
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
perubahan
sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
struktur sosial atau organisasi sosial masyarakat.
ü Perubahan
sosial menurut para ahli
1
Kingsley Davis: perubahan sosial merupakan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
2
William F. Ogburn: perubahan sosial adalah perubahan
yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang
menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap
unsur-unsur immaterial.
3
Mac Iver: perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang
terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan
terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
4
Gillin dan Gillin: perubahan sosial adalah perubahan
yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena
adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat.
5 William F. Ogburn dalam Moore (2002): perubahan
sosial yaitu meliputi
unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun immaterial. Penekannya adalah
pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur
immaterial. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat.
6 Soekanto 1990: Perubahan sosial terjadi karena adanya
perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti
misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan.
7
Sorokin 1957: berpendapat bahwa segenap usaha untuk
mengemukakan suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan sosial
tidak akan berhasil baik.
B. Rumusan
Masalah
1)
Bagaimana
bentuk-bentuk perubahan sosial ?
2)
Apakah
faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan sosial ?
3)
Bagaimana
proses perubahan sosial ?
4)
Bagaimana
tipe-tipe perubahan sosial ?
5) Apakah dampak akibat
perubahan sosial ?
C. Tujuan
Tujuan
mempelajari perubahan sosial
yaitu, kita bisa mengetahui lebih luas lagi tentang proses perubahan sosial
yang terjadi didalam masyarakat. Selain itu kita juga mengetahui perubahan dan
dampak apa yang ditimbulkan akibat proses perubahan sosial tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bentuk-bentuk
perubahan sosial
Pada hakikatnya, perubahan
sosial dalam masyarakat dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk :
1 Perubahan
Lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang
lama.Perubahan ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti
dengan lambat.Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana
atau kehendak tertentu.Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan,
keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
2
Perubahan Cepat (Revolusi)
Perubahan
yang berlangsung secara cepat dinamakan dengan revolusi.Di dalam revolusi,
perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa
direncanakan.Selain itu dapat dijalankan tanpa kekerasan maupun dengan
kekerasan.Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi
pun dapat memakan waktu lama.Perubahan-perubahan tersebut dianggap cepat karena
mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan
dan hubungan antarmanusia.Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan
didahului suatu pemberontakan.
Secara
sosiologis, untuk mencapai suatu revolusi maka harus memperhatikan hal-hal
berikut :
a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan
perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan
dan harus ada keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih baik.
b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu
memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan.
c. Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari
rakyat untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja.
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu
dapat dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.
e.
Harus ada momentum yang tepat
untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan sudah tepat dan baik
untuk mengadakan suatu gerakan.
3
Perubahan Kecil
Pada zaman dahulu, kaum
perempuan di Indonesia setiap harinya mengenakan baju kebaya.Seiring dengan
perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian yang mereka kenakanpun
mengalami perubahan.Ada yang memakai rok panjang, rok mini, celana panjang,
kaos, dan lainlain.Contoh tersebut merupakan suatu bentuk perubahan kecil.
Apa yang kamu ketahui mengenai perubahan kecil? Perubahan
kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial
yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
4
Perubahan Besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh
terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem
hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.Contohnya
kepadatan penduduk di Pulau Jawa telah melahirkan berbagai perubahan, seperti
semakin sempitnya lahan, terjadinya banyak pengangguran tersamar di desa-desa,
dan lainnya.
5
Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan ini merupakan
perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh
pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat.Pihakpihak ini
dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang
mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan
rekayasa sosial ( social engineering ), yaitu dengan sistem yang teratur
dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan
sosial ( social planning ). Contohnya, lahirnya undang-undang pemilu
yang merubah tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Saat
ini rakyat memilihnya secara langsung.
6
Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Pada tanggal 27 Mei 2006 di Jogjakarta dan Jawa Tengah
diguncang gempa yang mengakibatkan banyak penduduk kehilangan keluarga dan
tempat tinggal. Banyak fasilitas umum, seperti jalan, sekolah, dan rumah sakit
rusak.Dengan demikian aktivitas masyarakat menjadi lumpuh.Peristiwa yang tidak
mereka kehendaki tersebut telah menyebabkan terjadinya perubahan dalam
masyarakat.Perubahan itu terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan tidak
bisa diantisipasi atau diprediksi sebelumnya.Dalam sosiologi, perubahan
tersebut biasa disebut dengan perubahan yang tidak dikehendaki karena
menimbulkan akibatakibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat.
7
Perubahan Struktural
Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar
yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.Contohnya perubahan
sistem pemerintahan dari monarkhi ke sistem pemerintahan republik.
8
Perubahan Proses
Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar.
Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan
sebelumnya.Contohnya, perubahan kurikulum dalam pendidikan.Sifatnya
menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam perangkat atau dalam
pelaksanaan kurikulum sebelumnya.
B.
Faktor-Faktor Penyebab
Perubahan Sosial
"Perubahan sosial" yang terjadi pada masyarakat terutama pada beberapa dekade
terakhir ini dapat dikatagorikan sebagai "perubahan sosial"
yang terjadi karena disengaja (intended change) atau karena tidak disengaja
(unintended change), atau dengan istilah lain sebagai contact change dan
immanent change. Contact change atau intended change merupakan "perubahan
sosial" yang bersumber dari luar masyarakat, baik yang disengaja
melalui suatu agent of change maupun secara spontan dikomunikasikan oleh
pihak-pihak dari luar masyarakat. Sedangkan Immanent change atau unintended
change merupakan "perubahan sosial" yang terjadi karena
kehendak atau dinamika masyarakat yang bersangkutan sendiri tanpa pengaruh dari
luar.
Ø Faktor-Faktor Penyebab "Perubahan Sosial".
Ada tiga kategori besar
teori-teori yang menjelaskan penyebab terjdinya proses “perubahan sosial”.
1) Teori yang menganggap bahwa faktor biologis sebagai faktor
dominan terjadinya "perubahan sosial".
2) Teori yang berpangkal pada faktor kebudayaan sebagai
penyebab terjadinya "perubahan sosial".
3) Teori yang berpangkal pada faktor teknologi sebagai penyebab
terjadinya "perubahan sosial".
Faktor-faktor biologis, terutama faktor demografis sangat
mempengaruhi terjadinya "perubahan sosial". Peristiwa
denografis seperti pertambahan penduduk, migrasi akan sangat berpengaruh bagi
berubahnya hubungan antara kelompok dalam masyarakat.
Ø Faktor Faktor Yang Mendorong Proses "Perubahan
Sosial" Dalam Arti Luas:
1)
Kontak dengan kebudayaan
lain.
2)
Sistem pendidikan yang
maju.
3)
Sikap menghargai hasil
karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.
4)
Toleransi terhadap
perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
5)
Sistem pelapisan
"sosial" yang terbuka (open "social"
stratification).
6)
Penduduk yang heterogen.
7) Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan
tertentu. Keadaan tersebut apabila telah terjadi dalam waktu yang lama di mana
masyarakat mengalami tekanan-tekanan dan kekecewaan-kekecewaan dapat
menyebabkan timbulnya suatu revolusi dalam masyarakat tersebut.
C. Proses
Perubahan Sosial
Perubahan sosial terjadi pada setiap masyarakat.
Bagaimanakah proses terjadinya perubahan sosial? Perubahan sosial dapat terjadi
melalui difusi, akulturasi, asimilasi, dan akomodasi.
a. Difusi
Difusi adalah proses
penyebaran unsur-unsur kebudayaan (ide-ide, keyakinan, hasil-hasil kebudayaan,
dan sebagainya) dari individu kepada individu lain, dari satu golongan ke
golongan lain dalam suatu masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat
lain. Dari pengertian tersebut dapat dibedakan dua macam difusi, yaitu difusi
intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat.
v Difusi intramasyarakat ( intrasociety diffusion ), yaitu difusi unsur
kebudayaan antarindividu atau golongan dalam suatu masyarakat. Difusi
intramasyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
1) Adanya suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai
banyak kegunaan.
2) Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi diterima atau
tidaknya unsur yang lain.
3) Unsur baru yang berlawanan dengan unsur lama kemungkinan
besar tidak akan diterima.
4) Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan
sesuatu yang baru tadi akan dengan mudah diterima atau tidak.
5) Pemimpin atau penguasa dapat membatasi proses difusi
tersebut.
v Difusi antarmasyarakat ( intersociety diffusion ), yaitu difusi unsur
kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Faktor-faktor yang
memengaruhi difusi antarmasyarakat adalah sebagai berikut.
1) Adanya kontak antara masyarakat yang satu dengan masyarakat
yang lain.
2) Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat penemuan baru
tersebut.
3) Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
4) Ada tidaknya unsur kebudayaan lain yang menyaingi unsur
penemuan baru tersebut.
5) Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan baru tersebut.
6)
Paksaan untuk menerima
unsur baru tersebut.
b.
Akulturasi
Akulturasi merupakan proses
sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa
sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaannya, tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan asli.
Proses akulturasi dapat berjalan sangat cepat atau lambat
tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk.
Apabila masuknya melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu
relatif lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, akulturasi
tersebut akan berlangsung relatif lebih cepat.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah proses
sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan-golongan manusia
yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling berinteraksi
dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, dan
kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masingmasing berubah sifatnya yang
khas menjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya.
Asimilasi terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan
antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan
kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat,
proses asimilasi akan timbul apabila ada kelompok-kelompok yang berbeda
kebudayaan saling berinteraksi secara langsung dan terusmenerus dalam jangka
waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling
menyesuaikan diri.
d. Akomodasi
Akomodasi
dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjuk terciptanya keseimbangan
dalam hubungan-hubungan sosial antarindividu dan kelompok-kelompok sehubungan
dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sebagai suatu
proses, akomodasi menunjuk kepada usaha-usaha manusia untuk meredakan
pertentangan-pertentangan atau usaha-usaha untuk mencapai kestabilan interaksi
sosial.
D.
Tipe-Tipe Perubahan Sosial
Dalam pandangan awan setiap perubahan yang terjadi pada
masyarakat disebut dengan perubahan sosial.Apakah perubahan itu mengenai
pakaian, alat transportasi, pertambahan penduduk, ataupun tingkah laku anak
muda.
Pada beberapa pemikir terdapat dua tipe perubahan yaitu: perubahan peradaban dan perubahan kebudayaan.
Pada beberapa pemikir terdapat dua tipe perubahan yaitu: perubahan peradaban dan perubahan kebudayaan.
A. Perubahan Peradaban
Perubahan adalah
keniscayaan, dan perubahan ke arah yang lebih baik tentunya merupakan hasrat
dari setiap individu maupun organisasi. Keharusan sejarah, kita semua
terus menerus berhadapan dengan sejarah perkembangan peradaban bangsa yang
bergerak ke depan dan tak pernah balik. V.
Gordon Childe seorang arkeolog, mendefinisikan peradaban sebagai suatu
transformasi elemen-elemen budaya manusia, yang berarti transformasi dalam
penguasaan tulis-menulis, metalurgi, bangunan arsitektur monumental,
perdagangan jarak jauh, standar pengukuran panjang dan berat, ilmu hitung, alat
angkut, cabang-cabang seni dan para senimannya, surplus produksi, system
pertukaran atau barter dan penggunaan bajak atau alat bercocok tanam lainnya.
Bila kita amati secara lebih mendasar lagi, tingkat
peradaban manusia terekspresikan dalam tiga indikator utama yaitu bahasa,
budaya (segala bentuk dan ragam seni, ilmu pengetahuan dan teknologi) dan
agama. Selanjutnya, ketiganya menjadi ciri suatu ras atau bangsa tertentu,
beserta suku-sukunya dalam perwilayahan geografisnya masing-masing.
B. Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan
kebudayaan adalah suatu keadaan
dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur
kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi
fungsinya bagi kehidupan.
Contoh:
Masuknya mekanisme
pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional
seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik
penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan
pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur
budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan
didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu :
kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam
bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan
terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
E.
Dampak Akibat Perubahan
Sosial
Dampak atau arah perubahan
meliputi beberapa orientasi, antara lain:
1) Perubahan dengan orientasi pada upaya meninggalkan
faktor-faktor atau unsur-unsur kehidupan sosial yang mesti ditinggalkan atau
diubah.
2)
Perubahan
dengan orientasi pada suatu bentuk atau unsur yang memang bentuk atau unsur baru.
3) Suatu perubahan yang berorientasi pada bentuk, unsur, atau
nilai yang telah eksis atau ada pada masa lampau.
Tidaklah jarang suatu masyarakat atau bangsa yang selain
berupaya mengadakan proses modernisasi pada berbagai bidang kehidupan, apakah
aspek ekonomis, birokrasi, pertahanan keamanan, dan bidang iptek; namun
demikian, tidaklah luput perhatian masyarakat atau bangsa yang bersangkutan
untuk berupaya menyelusuri, mengeksplorasi, dan menggali serta menemukan
unsur-unsur atau nilai-nilai kepribadian atau jatidiri
sebagai bangsa
yang bermartabat.
Dalam memantapkan orientasi
perubahan tersebut, ada beberapa faktor kekuatan pada gerak perubahan tersebut,
diantaranya :
1) Suatu sikap, baik skala individu maupun skala kelompok, yang
mampu menghargai karya pihak lain, tanpa dilihat dari skala besar atau kecilnya
produktivitas kerja itu sendiri.
2) Adanya kemampuan untuk mentolerir adanya sejumlah
penyimpangan dari bentuk-bentuk atau unsur-unsur rutinitas, sebab pada
hakekatnya salah satu pendorong perubahan adanya individu-individu yang
menyimpang dari hal-hal yang rutin. Memang salah satu ciri yang hakiki dari
makhluk yang disebut manusia itu adalah sebagai makhluk yang disebut homo
deviant, makhluk yang suka menyimpang dari unsur-unsur rutinitas.
3) Mengokohkan suatu kebiasaan atau sikap mental yang mampu
memberikan penghargaan (reward) kepada pihak lain (individual, kelompok) yang
berprestasi dalam berinovasi, baik dalam bidang sosial, ekonomi,
dan iptek.
4) Adanya atau tersedianya fasilitas dan pelayanan pendidikan
dan pelatihan yang memiliki spesifikasi dan kualifikasi progresif, demokratis,
dan terbuka bagi semua fihak yang membutuhkannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pemaparan diatas, secara
garis besar dapat disimpulakan sebagai berikut :
1.
Perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan
pada lembaga-lembaga sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga sosial itu selanjutnya mempunyai pengaruhnya pada sistem-sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, pola-pola perilaku ataupun
sikap-sikap dalam masyarakat itu yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial.
2.
Bentuk-bentuk perubahan sosial terdiri atas beberapa
komponen, yaitu (1) Perubahan lambat (evolusi), (2) Perubahan cepat (revolusi),
(3) perubahan kecil, (4) perubahan besar, (5) perubahan yang dikehendaki, (6)
perubahan yang tidak dikehendaki, (7) perubahan structural, dan (8) perubahan proses.
3. Faktor penyebab dan faktor pendorong
terjadinya perubahan social
Ø Faktor penyebab
terjadinya perubahan social
1. Faktor biologis
2. Faktor
kebudayaan
3. Faktor
teknologi
Ø Faktor
pendorong terjadinya perubahan sosial
1.
Kontak dengan kebudayaan
lain.
2.
Sistem pendidikan yang
maju.
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan
keinginan-keinginan untuk maju.
4.
Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan
yang menyimpang.
5.
Sistem pelapisan
"sosial" yang terbuka (open "social"
stratification).
6.
Penduduk yang heterogen.
7.
Ketidak puasan masyarakat
terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
4. Proses perubahan sosial dikelompokkan ke dalam empat komponen,
yaitu : (1) difusi, (2) akulturasi, (3) asimilasi, dan (4) akomodasi.
5. Tipe-tipe perubahan sosial dibagi menjadi dua, yaitu
perubahan peradaban dan perubahan kebudayaan.
Ø Perubahan peradaban adalah keniscayaan, dan perubahan ke
arah yang lebih baik tentunya merupakan hasrat dari setiap individu
maupun organisasi.
Ø Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam
masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan
yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi
kehidupan.
6. Dampak perubahan sosial
Perubahan dengan pola fikir yang beriorentasi terhadap
perubahan yang dilakukan misalnya perubahan unsur-unsur kehidupan sosial yang
harus ditinggalkan dan harus diubah. Dismping itu dampak perubahan sosial juga
beriorentasi terhadap perubahan peradaban maupun perubahan kebudayan.
B.
Saran-saran
Dengan selesainya makalah ini, merupakan buah dari kerja keras kami
selaku penyusun, tapi kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Disamping itu kami juga tidak luput dari kesalahan dan kehilafan
dalam proses pembuatan makalah ini, maka dari itu untuk mencermati dan
mendalami lagi tentang makalah berikutnya sangat diharapkan masukan atupun
kritikan serta saran dari teman-teman sekalian, begitupula dengan dosen yang
bersangkutan mohon kiranya diberikan sebuah masukan atau solusi yang bisa kami
pelajari pada makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alfinnitihardjo.ohlog.com/proses-perubahan-sosial.oh112693.html
Id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosialMuliadi, zubair, nur ikhsan, jumriadi, asrul rakhmatsyah rizal
Nurseno; KD sosiologi SM 3; TIGA SERANGKAI, 2007
Laely-widjajati.blogspot.com/2010/05/faktor-faktor-penyebab-perubahan-sosial